Selasa, 30 Desember 2014

PENGENALAN BIBIT LADA DALAM POLYBAG

DISUSUN OLEH :
INDRAJAYA, SP 
  
DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
TAHUN 2014

PENGENALAN BIBIT LADA DALAM POLYBAG
(Oleh : Indrajaya, SP)

           
Lada (Piper nigrum) adalah salah satu komoditas tanaman rempah yang mempunyai nilai ekonomis tinggi sebagai penambah devisa negara. Lada berupa bubuk lada putih yang berasal dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, merupakan produk ekspor yang memiliki harga yang bagus dan masih menguntungkan bagi pelaku usaha di bidangnya. Dalam usaha perkembangan perkebunan lada di Indonesia khususnya yang terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai sentra perkebunan lada, masih sebatas usaha perkebunan rakyat dengan luasan areal yang belum optimal.
           
Luas areal perkebunan Lada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menurut Kabupaten dan keadaan tanaman tahun 2013 (Statistik BUN. 2013) adalah seluas 42.907 hektar tersebar diseluruh Kabupaten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dengan rincian 20.455 hektar Tanaman Menghasilkan (TM), 16.048 hektar Tanaman Belum Menghasilkan (TBM), dan 6.405 hektar Tanaman Rusak (TR/TTM). Semua berasal dari luasan perkebunan rakyat yang dilakukan secara tradisional oleh para petani di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
           
Secara tradisional petani lada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari sejak lama menggunakan bibit hasil potong tanaman lada dengan ukuran 7 (tujuh) ruas, dengan demikian akan terjadi keterbatasan bibit. Dalam usaha perluasan perkebunan lada, perlu mensiasati keterbatasan bibit tersebut dengan diperkenalkan bibit dalam polybag pertama kali oleh Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Industri (Balitri) melalui Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada sejak tahun 2010.


Adapun keuntungan Bibit Lada Dalam Polybag antara lain :
1.        Mengurangi terjadinya keterbatasan bibit atau kelangkaan bibit lada;
2.        Ketersediaan bibit lada di masyarakat lebih tinggi;
3.        Menghindari penyakit dengan adanya seleksi bibit;
4.        Mengoptimalkan pertumbuhan pada saat penanaman di lahan perkebunan;
5.        Menambah lapangan pekerjaan bagi pelaku usaha pembenihan.
           
Dalam rangka perluasan perkebunan lada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Direktorat Jenderal Perkebunan Departemen Pertanian melalui Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah menganjurkan untuk menggunakan Bibit Lada Dalam Polybag. Sejak tahun 2010, sudah tercatat lebih kurang 8 (delapan) Penangkar Pembibitan lada yang sudah mengajukan Tanda Registrasi Usaha Perbenihan (TRUP) Tanaman Lada. Diketahui terdapat sedikitnya  ada merupakan binaan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.





           
Terdapat beberapa Penangkar Lada merupakan Binaan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang terdapat di wilayah antara lain :
1.      Desa Simpang Yul Kecamatan Tempilang;
2.      Desa Neknang Kecamatan Bakam (aktif);
3.      Desa Delas Kecamatan Air Gegas (aktif);
4.      Desa Nyelanding Kecamatan Air Gegas (aktif);
5.      Desa Bedengung Kecamatan Payung (aktif);
6.      Desa Nangka Kecamatan Air Gegas;
7.      Desa Serdang Kecamatan Toboali (aktif);
8.      Kampung Baru Simpang Rusa Kecamatan Membalong (aktif).
           
Dengan adanya peran Petani dan Kelompok Tani, perluasan tanaman Lada diharapkan akan semakin meningkat, baik dalam luasan areal maupun hasil panen yang diharapkan oleh masyarakat. Dengan harga produk Lada Putih yang terus melonjak saat ini dapat memberikan semangat kepada petani untuk menanam kembali tanaman lada. Sehingga pemenuhan bibit lada untuk melakukan penanaman akan tercukupi dengan adanya bibit lada dalam polybag ini. Semoga Petani Lada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sejahtera.
 
Silahkan Download Disini Versi PDF nya
Password : bunbabel.blogspot.com Diposkan oleh Indrajaya, SP

Senin, 22 Desember 2014

HARGA TBS KELAPA SAWIT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BULAN DESEMBER 2014


Berdasarkan Keputusan Rapat Tim Penetapan Harga Pembelian TBS Kelapa Sawit Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Hari Senin, 15 Desember 2014, bertempat di Ruang Rapat Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui pembahasan dan diskusi yang dilakukan oleh TIM yang hadir terhadap informasi dan data yang telah disampaikan oleh sepuluh perusahaan dari sebelas perusahaan yang ditetapkan sebagai sumber data, seluruh data telah dinyatakan layak untuk diolah dengan hasil sebagai berikut :
 

TH III 
Rp. 1.291,-/ kg
TH IV
Rp. 1.339,-/ kg
TH V  
Rp. 1.388,-/ kg
TH VI 
Rp. 1.442.-/ kg
TH VII
Rp. 1.516,-/ kg
TH VIII                               
Rp. 1.542,-/ kg
TH IX             
Rp. 1.546,-/ kg
TH X – XX
Rp. 1.558,-/ kg
Rata-rata Harga CPO
Rp. 7.647,35/ kg
Rata-rata Harga Inti Sawit
Rp. 4.025,29/ kg
Indeks “K” Kesepakatan     
85,54 %
Silahkan download disini by : Novie Haryani,SP (Calon Analis Pasar Hasil Pertanian Provinsi Kep. Bangka Belitung)